Bertanya Bukan Berarti Melawan, Diskusi itu Penting.
"tolong ikuti arahan saya, jangan membantah, kamu itu tidak bisa diberi saran", kata seseorang yang tidak sadar diri bahwa dirinya lah yang tidak bisa menerima kritik dan saran.
Dalam suatu kelompok yang berisikan orang-orang yang dengan sadar memilih bergabung untuk sebuah kegiatan sosial tidak berbayar, percaya dan komunikasi adalah kunci utama untuk membuat kelompok itu dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga tujuan-tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.
Akan menjadi kacau jika ada seseorang yang merasa dirinya lebih paham atas tugas kelompok itu, merasa paling benar, merasa paling lama bergabung di dalam kelompok itu mendominasi dan mematikan ide-ide yang muncul dari anggota baru kelompok tersebut.
Kritikan dan komentar yang berlandaskan emosi dan rasa tidak suka akan membuat komunikasi dan suasana kelompok seperti dibawah terik matahari saat jam 12 siang, panas.
Lucunya lagi, si paling merasa benar ini selalu memberi kritik dan komentar bahkan mengatakan bahwa anggota baru itu adalah orang yang tidak menerima kritikan hanya karena anggota baru ini tidak tahu aturan yang ada di kelompok.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana bisa anggota baru tidak tahu aturan yang ada? ya karena memang aturan itu tidak pernah dibuat tertulis, tidak pernah didokumentasikan. Si paling merasa benar ini hanya menyimpan semua informasi mengenai kelompok ini didalam otaknya. Dan akan mengomentari atau marah-marah jika anggota lain mengerjakan sesuatu tidak seperti yang ada di otak-nya. Haruskah anggota baru yang masuk memiliki kemampuan esper (dapat membaca pikiran) ?
Kocaknya, ketika anggota baru ini menanyakan tentang aturan-aturan yang dibahas, si paling benar akan membalas, "makanya tanya jika tidak tahu". Kemudian ketika anggota baru ini menyampaikan pendapatnya, ia akan menjawab, "kamu itu suka membantah, kalo tidak mau diberi kritik, mending tidak usah kerjasama"
Ah, sungguh melelahkan sekali bekerja bersama orang seperti ini.
Sedihnya, orang seperti ini tidak hanya ada 1 di Negara itu. Tapi ada banyak, sangat banyak. Tapi mereka tidak sadar, dan selalu mengatakan bahwa orang lain itu anti-kritik, tidak bisa me-manage sesuatu dengan baik, tidak bisa berkoordinasi, tidak nurut aturan. Padahal yang ia katakan itu, ada pada dirinya sendiri.
Mau diomongin, eh nanti kepanasan. Jadi serba salah kan?
Percayalah, sebuah kelompok kecil hingga skala perusahaan, jika memiliki anggota seperti "si paling merasa benar" ini, tidak akan ada kemajuan berarti. Kenapa? Ya karena semua agenda yang ada di kelompok itu semata-mata hanya apa yang diinginkan oleh "si paling merasa benar" ini.
Tulisan ini akan menjadi pengingat betapa melelahkannya ketika bertemu dengan orang seperti ini, dan semoga juga menjadi pengingat untuk diriku sendiri bahwa menjadi orang seperti itu tidak menyenangkan. Tidak memberi manfaat dan hanya akan menghambat.
-Maret 2025
Comments
Post a Comment