Golden Gate Bridge San Francisco dan Pencarian Makanan Halal

Ini adalah lanjutan cerita dari travel to San Francisco, ya!



Setelah tertidur karena badan terasa remuks, kita terbangun sekitar jam 3 sore waktu San Francisco. Perut mulai berdendang, mood pun ikut bergoyang alias mudah sekali emosi karena lapar. hehe. Setelah mencari restaurant yang menjual makanan halal di dekat hotel, ada beberapa pilihan yang lokasi nya tidak jauh dari hotel. Gambar yang saya beri tanda kotak hijau adalah restaurant yang menjual makanan halal, tanda merah adalah hotel tempat kami menginap.

Setelah mempertimbangkan ini dan itu, kami memutuskan untuk pergi ke Ziggy Burger Restaurant.

Ada beberapa menu burger dan makanan-makanan khas timur tengah. Saat itu kami memilih membeli Halal cheese burger ($12.99) dan kentang goreng ($4.99). Untuk informasi, di SFO harga yang tertera belum termasuk pajak ya. Jadi total harga untuk makanan dibawah sekitar $19.50 atau sekitar 305.000 rupiah.

Disini kita hanya membeli satu menu saja karena porsi makanan di US terkenal sangat banyak. Dan benar saja, saat makanan itu datang, banyaaakk sekaliiii untuk porsi kami. Menurut saya, rasa burger nya enaaaaaaakkk, kalo untuk kentang gorengnya standart aja hehe.

Mari kita lanjutkan perjalanan setelah perut tenang, kami selesai makan sekitar jam 5 sore. Namun kondisi di luar masih sangat cerah seperti masih siang hari. Menurut mbah Google, sunset baru akan terjadi jam 20:00 pada bulan Juni 2024 ini. Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar hotel, kemudian ke PIER 39, dan Golden Gate Bridge.

Foto diatas diambil pada jam 18:00, masih terang kan? Ini lah awal mula kesalahan kami dalam memahami waktu hidup di SFO. Hahaa

Kami mengambil foto di beberapa tempat dan mem-video trem yang terkenal di SFO itu. Cuman mem-video, tidak naik. hehee

Setelah puas, kami memutuskan untuk melakukan perjalanan seperti dibawah ini. Pertama kami pergi ke PIER 39, kemudian ke Golden gate bridge karena searah dengan menggunakan bus. Bersyukur saat ini sudah ada teknologi bernama Google maps, jadi kami tidak perlu khawatir untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain. Kami hanya perlu mengikuti arahan Google maps untuk ke tempat tujuan.

Di PIER39 ada beberapa restaurant, cafe, bar, tempat oleh-oleh, dan juga anjing laut yang sedang menikmati hidup dengan berleha-leha sambil ngobrol dengan teman-temannya. Berisik sekali suara nya, tapi menggemaskan. Selain itu, kita juga bisa melihat penjara alcatraz yang berada ditengah laut dari kejauhan. Tapi penjara itu sudah tidak berfungsi ya, sekarang tempat itu menjadi tempat wisata. Tapi kami tidak tertarik dan tidak sempat untuk pergi kesana. hehe

Foto PIER 39

Penjara Alcatraz, San Francisco.

Setalah melihat si gembul anjing laut, kami bergegas menuju Golden Gate Bridge karena sudah menunjukkan jam 19:30. Dari awal kami sampai di SFO, kami berencana melihat sunset di Golden gate bridge. Sebenarnya sudah agak ragu sihh , karena saat kami berada di PIER 39, langit terlihat mendung. Ragu apakah sunset akan terlihat atau tidak. Tapi coba sajalah, toh tidak ada rugi nya. Malah jadi rugi karena sudah jauh-jauh kesini tapi tidak mencoba.

Tapi ternyata.... mendung tidak kunjung pergi. Kami sampai di Golden gate Bridge jam 19:50. Dan seperti ini lah pemandangannya...

Mendung, sepi, dan berangin. ha ha ha

Setelah mengambil beberapa foto didekat jembatan, kami berjalan-jalan disekitar situ. Ada beberapa museum di sekitar jembatan golden gate ini, tapi yaa semua sudah tutup karena sudah jam 20:00.

Baiklah, kami segera memutuskan untuk membeli makan malam dan kembali ke hotel. Kami pergi mencari makan malam di daerah Tenderloin karena disana banyak restaurant yang menjual makanan halal.

Foto beberapa restaurant halal di daerah Tenderloin, San Francisco.

Malam itu kami membeli ayam goreng tepung dari resto "Halal Fried Chicken".

Ayam goreng tepung krispi + kentang goreng: $14.12 (termasuk pajak) atau sekitar 221.000 rupiah.

Kami memilih untuk tidak makan di resto alias dibungkus untuk ke hotel karena saat itu sudah jam 21:00 dan lingkungan sekitar resto kurang nyaman. Saat kami berjalan dari halte bus menuju resto, banyak sekali homeless atau gelandangan yang mulai keluar dan mencari tempat tidur dipinggir jalan. Kami hanya khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan jika kami kembali ke hotel terlalu malam.

Polosnya pikiran kami yang baru pertama ini pergi ke Negara dengan zona waktu yang berbeda dengan Indonesia, kami berpikir bahwa jika sunset itu di jam 20:00 maka jam 21:00 masih banyak aktivitas yang berlangsung. Ternyata tidakkkk. hehe

"Untuk kamu yang ingin pergi ke San Francisco, mungkin bisa pergi ke daerah Tenderloin untuk mencari makanan halal di siang atau sore hari (sebelum jam 18:00)."

Selama kami berjalan menuju halte bus, kami mencoba untuk tidak melihat atau kontak mata dengan para homeless yang beraktivitas di pinggir jalan. Dan juga berdoa tanpa henti hahaa. Karena bisa dibilang pada jam itu, penduduk sudah tidak ada yang beraktivitas di luar rumah. kan jadi makin seram yaaa hehe. Sebenarnya mereka tidak melakukan apa-apa sih ke orang-orang yang berjalan, cuman tetap saja terasa kurang nyaman. Khawatir jika mereka tersulut sesuatu kemudian melakukan hal-hal yang merugikan. Sepengamatan saya sih, homeless disana ada beberapa yang normal (orang biasa, waras, hanya tidak memiliki tempat tinggal), ada juga yang tidak waras. Nah yang tidak waras ini lah yang membuat saya semakin was-was. hehe

Alhamdulillah kita sampai di hotel dengan selamat dan menikmati ayam goreng itu. hehe. Jangan tanya saya makan pakai nasi atau tidak, jawabannya jelas tidak. Disana sedikit susah menemukan nasi. HIKS.

Hari kedua kami di SFO, kami pergi ke Resto The Halal Guys, China town, Golden Gate (sekali lagi), dan Alamo.

Comments

Popular Posts